MUG YANG KAUDESAIN DENGAN GAMBAR WAJAHKU

MUG YANG KAUDESAIN DENGAN GAMBAR WAJAHKU * kepada @miki_osanai ( 小山内 美喜 )     Lihatlah, Miki... mug yang kaudesain dengan gambar wajahku telah berisi burakku kohi ! Hidup nambah sehari   Apa yang buat orang terus bertahan tetap hidup walau tanpa makna dan nampak sia-sia? Lihat, Shinigami di malam hari terlihat lebih memesona   Bagaimana aku bisa mengajarkan cara berkata ya pada hidup pada semesta raya dengan segenap gairah, tawa, dan air mata, yang disuling jadi aforisma?   Hidup manusia palingan cuma delapan puluh keliling bumi putari matahari selebihnya sunyi hingga tinggal jagad raya menguap sendiri atau koyak-moyak atau balik mampat untuk kemudian mendentum lagi   Kita cukup beruntung boleh mengada pada ruang-waktu lalu berpuisi ada yang menyanyi ada yang menari ada pula melukis sepi tapi jangan mati jangan dulu mati sebelum delapan puluh kali bumi kelilingi matahari atau kala sel-sel

Sebotol Tuhan

Sebotol Tuhan

Sebotol bir kutenggak hingga tergeletak
Namun, hati tak pernah berhenti mencari
Sebotol bir kutenggak hingga hampir tersedak
Namun, hati tak pernah berhenti bertanya

Berbotol-botol bir menemaniku mengarungi samudera sepi
tiada mampu menandingi
tiada mampu menyamai
Sebotol Tuhan yang kucuri di dalam sunyi

Sebotol Tuhan kurindu
Sebotol Tuhan kucandu
beri saja aku satu
penghilang ngilu penghalau sendu

Tuhan,
izinkan aku merayakan Natal
walau harus berdiri jauh dari altar
izinkan aku menikmati Natal
walau harus berdiri sendiri di latar

Jangan beri aku bom di malam Natal
Mari kita bersulang sebotol Tuhan yang kental

Tepi Jakal, 17 Desember 2010
Kalong Gedhe

Comments

  1. Suka dengan kritisnya. Cuma sayang paradigma bir sebagai bahan mabuk masih kental.

    ReplyDelete
  2. Terima kasih :)

    Kemabukan oleh bir (atau minuman keras lain) saya pakai sebagai metafora kemabukan kita pada sesuatu. Kita selalu kepayang pada sesuatu, misalnya pada cinta, atau pada suatu hobi, juga pada pengalaman Ketuhanan. Para sufi, pertapa, rahib, yogi... adalah mereka yang mabuk pada Tuhan :D

    Terima kasih atas apresiasi Anda, Bung Joko.

    ReplyDelete

Post a Comment